Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:29:27【Tempat Makan】266 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(87)
Artikel Terkait
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non
- Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
- Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua
- Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG
Resep Populer
Rekomendasi

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil

BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi

Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG

Makan Bergizi Gratis dan ujian kepercayaan publik